Russian Railways Tandatangani Kontrak Pembangunan Rel Kereta di Kalimantan

Sidang Komisi Bersama (SKB) Indonesia dan Rusia di kota Kazan, Republik Tatarstan. [Elizaveta Moskvina]

Russian Railways dan Thai Banpu Public Company telah menandatangani memo kesepakatan untuk membangun infrastruktur rel dan terminal laut batu bara di Kalimantan. Dokumen tersebut ditandatangani di hadapan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev dan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-ocha, demikian dilaporkan TASS, Rabu (8/4).

“Realisasi proyek ini akan memberikan dorongan kuat untuk pertumbuhan di seluruh pulau Kalimantan,” kata Presiden Direktur PT Kereta Api Borneo Andrey Shigaev.

PT KAB adalah perusahaan yang mengoperasikan infrastruktur rel kereta api, terutama membangun rel kereta untuk keperluan pengangkutan batu bara di Kalimantan. PT KAB didukung penuh oleh perusahaan kereta api terbesar di dunia asal Rusia, Russian Railways.

Rencana operasional PT KAB di Kalimantan Timur akan menghubungkan Kutai Barat, Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Balikpapan.

Selama ini, jutaan ton batu bara diangkut menggunakan kapal tongkang besar dengan susah payah melewati sungai-sungai di Kalimantan. Untuk sampai ke sungai, batu bara dari tambang di Kutai harus diangkut menggunakan truk. Hal tersebut tentu memakan banyak waktu. Dampaknya, Kalimantan Tengah hanya dapat menghasilkan 3,5 juta ton batu bara dalam setahun. Sementara, di wilayah Kalimantan Timur tambang batu bara tanpa jalur kereta api tidak menguntungkan sama sekali. Oleh sebab itu, kehadiran jalur kereta api sangat diperlukan.

Selain rel kereta api dan komponen bergeraknya, ada pula rencana pembangunan terminal laut untuk pengangkutan batubara dengan kapal dan pembangkit listrik tenaga batu bara. Di sepanjang jalan akan ada kabel optik untuk internet berkecepatan tinggi dan kabel tegangan tinggi yang menjamin kestabilan pasokan listrik.

Nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai sekitar 2,5 miliar dolar AS.

Menurut keterangan Shigaev, jika pembangunan tidak tertunda, pengangkutan pertama batu bara ke pelabuhan melalui jalur kereta api sudah bisa dilakukan pada 2018.


  RBTH