Batam terus berkembang dan memerlukan energi terbarukanIlustrasi PLTN
Sejumlah delegasi dari Rusia, termasuk perusahaan energi Rosatom, mengunjungi BP Batam dan menawarkan PLTN untuk mencukupkan keperluan listrik industri di sana.
“Batam sebagai kawasan industri terus berkembang memang memerlukan energi terbarukan meski ini membutuhkan pembicaraan panjang,” kata Staf Ahli Kepala BP Batam, Asroni Harahab, saat memberikan keterangan, usai pertemuan di Batam, Kamis.
Ia mengatakan, Rosatom sudah memiliki pengalaman dibidang pembangkit litrik tenaga nuklir dan telah membangun fasilitas serupa pada sejumlah negara seperti di Vietnam, Bangladesh, Turki.
“Melihat pengalaman yang dimiliki, kami akan membawa ini untuk pembicaraan lebih lanjut. Mudah-mudahan November nanti ada pertemuan lanjutan,” kata dia.
Ia mengatakan, pertemuan yang dilakukan di Marketing Centre BP Batam tersebut juga melibatkan Kementerian Luar Negeri, Batan, dan PT PLN.
“Kebijakan publiknya harus didudukkan dulu. Kalau implementasikan disetujui tentu akan sangat positif,” kata Harahap.
Rosatom, kata dia, tidak hanya akan berinvestasi dan membangun fasilitas itu. Namun juga akan memberikan pelatihan terhadap teknologi yang digunakan.
“Masyarakat juga harus diberi pemahaman. Karena selama ini jika mendengar kata nuklir pasti timbul ketakutan dan kehawatiran,” kata dia.
Direktur Pengembangan Bisnis Rosatom, Anna Kudryavtseva, mengatakan, mereka menawarkan pembangunan dua pembangkit dengan masing-masing berkapasitas 1.200 MW.
Untuk membangun fasilitas tersebut, kata dia, investasi yang akan ditanamkan sebesar 9 miliar dolar Amerika Serikat.
Ia juga mengatakan, Batam merupakan wilayah yang aman dari bencana alam terutama gempa bumi sehingga cocok dibangun pembangkit tenaga nuklir.
“Kami sudah sangat berpengalaman pada banyak negara,” kata dia.
★ Antara