Rusia Ingin Tingkatkan Kerja Sama

Hadiri Pelantikan Jokowi-JK, Menteri Perdagangan dan Industri Rusia Ingin Tingkatkan Kerja SamaMenteri Perdagangan dan Industri Rusia Denis Manturov. Foto: Galuh Yudistiranto

Menteri Perdagangan dan Industri Rusia Denis Manturov selaku utusan khusus Federasi Rusia menghadiri pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Senin (20/10). Manturov dijadwalkan berada di Jakarta selama dua hari dan akan menghadiri beberapa pertemuan penting termasuk berbincang langsung dengan Presiden RI Joko Widodo.

Dalam wawancara bersama RBTH Indonesia seusai acara pelantikan Presiden Jokowi, Manturov menyampaikan Rusia akan terus berupaya memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia dan melakukan berbagai dialog konstruktif terkait bidang ekonomi. Rusia pun hendak meningkatkan kerja sama antarnegara, baik dalam bidang yang sudah ada maupun pengembangan bidang kerja sama baru.

“Presiden baru Indonesia Joko Widodo telah mengumumkan strateginya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maritim,” kata Manturov. “Oleh karena itu, Rusia dan Indonesia memiliki sejumlah peluang baru untuk bekerja sama.”

Selain itu Manturov, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Kerja Sama Bidang Ekonomi dan Perdagangan Khusus Indonesia-Rusia, mengungkapkan Rusia menargetkan peningkatan volume perdagangan antara kedua negara. Pada 2013, volume perdagangan antara Rusia dan Indonesia mencapai 3 miliar dolar AS. “Kami menargetkan pada akhir tahun ini omset perdagangan Rusia-Indonesia dapat meningkat hingga lima miliar dolar AS,” tutur Manturov.

Manturov menambahkan, saat ini Indonesia tengah berupaya meningkatkan jumlah impor perdagangan. “Kami berharap Indonesia akan meningkatkan pasokan mesin dan produk teknis, serta pengembangan kerja sama militer-teknis dengan Rusia,” kata Manturov.

Selain dihadiri oleh Manturov, pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla juga dihadiri oleh beberapa kepala negara atau pemerintahan serta utusan khusus, seperti Sultan Haji Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam, Perdana Menteri Papua Nugin Peter O’Nieill, Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Malaysia Dato’ Sri Haji Mohammad Najib bin Tun Haji Abdul Razak, Perdana Menteri Haiti Laurent Salvador Lamonthe, Utusan khusus Jepang mantan Perdana Menteri Yasuo Fukuda, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Murray McCully, Utusan khusus Belanda Dr. Tjeek Willink, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, dan Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond. Selain kepala negara/pemerintahan dan utusan khusus, para duta besar dan berbagai perwakilan organisasi internasional yang ada di Jakarta pun turut hadir dalam peristiwa bersejarah tersebut.Tingkatkan Kerja Sama, Rusia Ingin Mengimpor Produk Pangan dari IndonesiaTingkatkan Kerja Sama, Rusia Ingin Mengimpor Produk Pangan dari IndonesiaMenteri Perdagangan dan Industri Rusia Denis Manturov (kiri) bertemu dengan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Irman Gusman dalam lawatannya ke Indonesia di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Senin (20/10). Foto: Galuh Yudistiranto

Pada Senin (20/10), Menteri Perdagangan dan Industri Rusia Denis Manturov bertemu dengan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Irman Gusman dalam lawatannya ke Indonesia selaku utusan khusus Federasi Rusia.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam tersebut, Manturov yang sebelumnya telah menghadiri acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI menyampaikan bahwa Rusia ingin terus meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan dan ekonomi dengan Indonesia. Ia menjelaskan, volume perdagangan antara Rusia dan Indonesia tahun lalu telah mencapai 3,5 miliar dolar AS. Untuk tahun ini, Rusia menargetkan volume perdagangan bilateral tersebut dapat meningkat hingga lima miliar dolar AS. “Kita harus bekerja keras agar target ini tercapai, sehingga hubungan ekonomi dan perdagangan antara negara kita bisa naik ke level yang lebih tinggi,” kata Manturov.

Dalam kesempatan tersebut, Manturov juga menyampaikan salah satu instrumen yang sangat penting untuk meningkatkan kerja sama bilateral adalah pembentukan komisi bersama Rusia dan Indonesia. Sang menteri menyampaikan, dua minggu lalu ia baru saja ditunjuk menjadi Ketua Komisi Kerja Sama Bidang Ekonomi dan Perdagangan Khusus Indonesia-Rusia dari pihak Rusia. “Saya berharap anggota kabinet pemerintah Indonesia yang baru segera diumumkan, dan Indonesia segera menunjuk perwakilan untuk komisi bersama ini agar kita bisa lekas bekerja,” jelas Manturov.

Menanggapi hal ini, Ketua DPD RI Irman Gusman sangat mengapresiasi dukungan pemerintah Rusia terhadap Indonesia. Menurut Irman, masa pergantian pemerintahan saat ini menuntut kedua belah pihak untuk bergerak cepat. “Tahun lalu saya diundang ke Moskow sebagai tamu kehormatan untuk menghadiri peringatan Hari Federasi Rusia, dan saat itu saya menyampaikan bahwa kita tak pernah melupakan hubungan Rusia dan Indonesia sejak dulu. Indonesia tahu bahwa Rusia akan selalu mendukung Indonesia, kami tak akan melupakan hubungan harmonis yang terjalin antara negara kita,” tutur Irman.

Irman yang didampingi oleh Wakil Ketua DPD RI G.K.R. Hemas beserta Pimpinan Badan Kerja Sama Parlemen DPD RI Mohammad Saleh, Emilia Contesa, dan Maya Rumantir, mengapresiasi kebijakan luar negeri Rusia saat ini yang lebih condong ke Asia. Menurut Irman, sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di Asia, khususnya di Asia Tenggara, Indonesia ingin meningkatkan kerja sama dengan Rusia di berbagai bidang, terutama pada sektor perdagangan dan industri.

 Harapkan Bantuan Indonesia 

Manturov yang hadir selaku utusan khusus Federasi Rusia dalam pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa Rusia memiliki banyak proyek yang bisa diusulkan pada pemerintah Indonesia. Menurut Manturov, ada banyak kerja sama di berbagai bidang yang berprospek sangat baik dan potensial.

“Dalam pidato pelantikan, Presiden Indonesia banyak berbicara mengenai upaya menjadikan Indonesia sebagai poros kekuatan maritim. Kami harap usulan-usulan dari pihak Rusia dapat membantu perkembangan Indonesia dalam bidang maritim,” kata Manturov.

Selain itu, Manturov juga menyampaikan keinginan Rusia untuk dapat mengimpor berbagai produk pangan dan hasil pertanian dari Indonesia. Sebagai reaksi atas sanksi yang dijatuhkan Barat pada Rusia awal Agustus lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan dekrit yang melarang atau membatasi impor produk peternakan, pertanian, bahan mentah, dan makanan dari negara pemberi sanksi ke Rusia. Embargo tersebut berlaku untuk jangka waktu satu tahun. “Kami melihat ini sebagai peluang baru untuk mengembangkan kerja sama di bidang pangan mengingat semua produk makanan dari Barat sudah dihentikan ke Rusia,” papar Manturov.Bulan Depan, Ketua Dewan Majelis Federal Rusia Akan Temui DPD RIBulan Depan, Ketua Dewan Majelis Federal Rusia Akan Temui DPD RIKetua Dewan Majelis Federal Federasi Rusia Valentina Matviyenko akan bertemu dengan DPD RI pada November mendatang. Foto: TASS

DPD RI akan bertemu Dewan Majelis Federal Federasi Rusia di Gedung DPD RI pada 11-12 November mendatang.

Dalam lawatannya ke Indonesia pada Senin (20/10), Denis Manturov‎ selaku Menteri Perdagangan dan Industri Rusia hadir dalam pengucapan sumpah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta.

Setelah menghadiri acara pelantikan, Manturov didampingi Duta Besar Federasi Rusia untuk Republik Indonesia Mikhail Galuzin bersama rombongan delegasi Rusia lain bertemu dengan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Irman Gusman di Gedung MPR/DPR/DPD.

Dalam pertemuan tersebut, Manturov mengumumkan bahwa Dewan Majelis Federal Federasi Rusia akan bertemu dengan DPD RI di Gedung DPD RI pada 11-12 November mendatang. Menurut Manturov, pertemuan tersebut sangat penting untuk mendorong peningkatan hubungan kedua negara.

“Kehadiran Valentina Matviyenko selaku Ketua Dewan Majelis Federal Federasi Rusia merupakan bukti bahwa hubungan Rusia dan Indonesia semakin berkembang,” kata Manturov. “Kami berharap kunjungan itu akan mendorong peningkatan hubungan kerja sama antarnegara, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan.”

Terkait proses pelantikan yang dihadiri oleh sejumlah kepala negara dan utusan khusus, Manturov menilai bahwa saat ini Indonesia merupakan pelopor demokrasi di negara-negara Asia Tenggara. Partisipasi sejumlah kepala negara dan utusan khusus mancenegara dalam pelantikan presiden dan wakil presiden Indonesia membuktikan bahwa kebijakan luar negeri pemerintah Indonesia dalam membina hubungan dengan negara-nagara lain terbilang berhasil dan layak menjadi contoh untuk seluruh dunia.

 Putin dan Jokowi Diharapkan Segera Bertemu 

Di sela-sela perbincangan, Manturov menyampaikan bahwa pertemuan antara kedua kepala negara sangatlah penting. “Dalam waktu dekat, saya harap Presiden Putin dapat segera bertemu dengan Presiden Jokowi untuk membahas berbagai isu dan masalah kunci terkait kerja sama bilateral Rusia dan Indonesia,” kata Manturov.

Ketua DPD RI Irman Gusman menyambut hangat harapan tersebut. Menurut Irman, dalam masa pergantian pemerintahan seperti sekarang ini, kedua belah pihak harus bergerak cepat. “Saya sudah pernah bertemu dengan Presiden Putin dan Matviyenko. Saya melihat di bawah kepemimpinan Presiden Putin, Rusia tumbuh begitu cepat,” kata Irman.Rusia Selalu Menjadi Sahabat IndonesiaKetua DPD RI: Rusia Selalu Menjadi Sahabat IndonesiaKetua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Irman Gusman: Kami siap menjembatani kerja sama bilateral Pemerintah Indonesia dengan Rusia dalam berbagai sektor agar semua program yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik. Foto: Galuh Yudistiranto

Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Irman Gusman menyatakan DPD siap mendukung program kerja sama Rusia dan Indonesia di masa mendatang. Hal tersebut disampaikan Irman pada Menteri Perdagangan dan Industri Rusia Denis Manturov dalam pertemuan pascapelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Senin (20/10).

Dalam kesempatan tersebut, Irman menegaskan, sebagai bentuk komitmen DPD RI terhadap kerja sama Rusia dan Indonesia, DPD akan secara rutin berkoordinasi dengan Presiden Joko Widodo. “Kami siap menjembatani kerja sama bilateral Pemerintah Indonesia dengan Rusia dalam berbagai sektor agar semua program yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik,” kata Irman. “Ini merupakan bentuk komitmen kami sebagai sahabat Rusia, supaya semua agenda yang dirancang dapat terlaksana dalam lima tahun ke depan.”

Menanggapi hal tersebut, Manturov sangat mengapresiasi dukungan positif dari DPD RI terhadap pemerintah Rusia. Manturov berharap kerja sama bilateral yang ditingkatkan tidak hanya di bidang industri dan perdagangan saja, tetapi juga di bidang militer, penerbangan, serta pengadaan suku cadang aviasi.

“Indonesia memiliki sejumlah pesawat tempur dan helikopter buatan Rusia. Kami berharap Rusia dan Indonesia bisa meneruskan kerja sama di bidang ini,” papar Manturov. Menurut sang menteri, Rusia telah memasok pesawat Sukhoi Superjet 100 untuk penerbangan sipil di Indonesia. “Namun, sayang sekali perusahaan Sky Aviation yang menjadi mitra kami saat membeli pesawat ini kini berada dalam kondisi finansial yang kurang baik. Oleh karena itu, kami berharap bisa mencari mitra-mitra baru untuk melaksanakan proyek pesawat Sukhoi Superjet 100 di Indonesia. Dengan demikian volume perdagangan antara negara kita akan meningkat,” terang Manturov.

Irman menilai ada beberapa hal penting yang harus menjadi prioritas kerja sama Rusia dan Indonesia dalam waktu dekat. Kerja sama perdagangan dengan Rusia dapat dilakukan dengan cara menambah kuota pembelian bahan bakar minyak dari Rusia.

“Sekarang jumlah impor minyak Indonesia mencapai tidak kurang dari 100 juta dolar AS per hari. Impor minyak sangat penting bagi Indonesia. Selama ini salah satu sumber pasokan minyak Indonesia berasal dari Azerbaijan, tapi kami hanya mendapatkan 50 ribu barel per hari,” kata Irman menjelaskan. Ia juga menyampaikan tahun lalu Indonesia hendak membeli sekitar 100 ribu barel minyak dari Rusia, namun hal tersebut belum dapat terwujud. “Mudah-mudahan jika kerja sama di bidang minyak ini bisa segera dilakukan, volume perdagangan tidak hanya mencapai lima miliar dolar AS, tapi bisa sampai delapan miliar dolar AS.”

Selanjutnya, Irman menyatakan sektor kerja sama lain yang harus ditingkatkan adalah di bidang industri militer. Ia menjelaskan, dalam satu tahun Indonesia meningkatkan anggaran untuk bidang pertahanan hampir delapan miliar dolar AS. Angka tersebut dapat terus meningkat, oleh karena itu kerja sama di bidang militer patut menjadi proyek prioritas.

Selain itu, Irman menyatakan bahwa Indonesia ingin meningkatkan ekspor dalam bidang minyak kelapa sawit. Irman mengatakan, DPD RI akan berbicara langsung dengan Presiden Joko Widodo agar segala hal yang telah dibicarakan dalam pertemuan tersebut dapat menjadi agenda nyata. “Setidaknya sekali dalam enam bulan bisa kita melakukan evaluasi. DPD akan mengawasi bagaimana agenda tersebut berjalan sehingga kita bisa melihat kemajuan nyata di bidang perdagangan dan industri ini,” tutur Irman.

 Puji Duta Besar Rusia 

Dalam kesempatan tersebut, Irman Gusman yang didampingi oleh Wakil Ketua DPD RI G.K.R. Hemas beserta Pimpinan Badan Kerja Sama Parlemen DPD RI Mohammad Saleh, Emilia Contesa, dan Maya Rumantir juga menyampaikan apresiasinya pada Duta Besar Federasi Rusia untuk Republik Indonesia Mikhail Galuzin. Menurut Irman, Galuzin telah bekerja sangat giat demi perkembangan hubungan kedua negara. “Kami bangga memiliki Dubes Rusia yang sangat aktif dan rajin,” kata Irman di hadapan sang menteri.

Menanggapi hal tersebut, Manturov menyatakan akan menyampaikan apresiasi ini kepada Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. “Beliau pasti akan sangat senang mendengar hal ini. Kami dari Rusia, dan khususnya saya, berjanji akan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kerja sama antara negara kita. Saya akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengembangkan kerja sama di berbagai bidang,” kata Manturov.

Manturov dijadwalkan berada di Jakarta selama dua hari. Selasa (21/10) Manturov juga menghadiri pertemuan dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara.


  ★ RBTH