Ratufa indica: Tupai Eksotis dari India Dengan Bulu Pelangi dari Marun sampai Keemasan

Tupai raksasa malabar (Ratufa indica) mungkin terdengar seperti layaknya hewan pengerat lainnya. Namun, berbeda dengan sepupunya tupai abu-abu Timur (Sciurus carolinensis), tupai malabar memiliki mantel bulu pelangi yang terdiri dari warna burgundi, keemasan, merah marun, hingga ungu. Keelokan tupai malabar bisa Anda lihat berkat jepretan kameran fotografer amatir Kaushik Vijayan.

“Sampai saat ini, saya belum pernah melihat tupai secantik ini,” ujar Vijayan seperti diberitakan The Independent. “Mereka (tupai malabar) membuat saya terpesona dan saya sangat bersemangat mengabadikan keindahannya dengan kamera ini,” imbuh Vijayan.

Vijayan bertemu si cantik tupai malabar ketika dia sedang menuju ke distrik Pathanamthitta di India barat daya. Setelah melihat makhluk cantik itu, Vijayan tidak membuang waktu dan langsung memotretnya kemudian membagikan ke laman instagramnya.

Tupai malabar memang memiliki campuran warna mencolok dengan gradasi dramatis. Sangat cantik. Melansir IFL Science, tupai malabar memiliki julukan shekru. Dia adalah spesies tupai endemik dari India.

Di India sendiri, orang lebih mudah menemukan tupai malabar berwarna krem, cokelat, atau keemasan dibanding yang berwarna kebiruan atau merah keunguan. Fungsi warna pada mantel bulu tupai malabar kemungkinan besar sama seperti warna bulu pada burung merak, yakni menarik lawan jenis untuk kawin atau untuk kamuflase pantulan cahaya matahari.

Tupai malabar memiliki ukuran yang cukup besar jika dibanding tupai lain. Panjang dari kepala sampai ekor kira-kira bisa mencapai satu meter. Kalau dibandingkan dengan kucing rumahan, tupai malabar memiliki tubuh lebih panjang.

Hewan ini sempat dikategorikan sebagai spesies rentan punah 20 tahun lalu. Namun kini habitat dan populasi tupai malabar di semenanjung India berada dalam kondisi cukup baik.

Mereka adalah hewan yang sangat jarang meninggalkan pohon karena di sanalah mereka membangun sarangnya. Dengan ukuran tubuh yang lumayan panjang, mereka bisa melompat dari satu pohon ke pohon lain sejauh enam meter. Namun aktivitas itu kebanyakan terjadi di malam hari.

Sumber:
kompas

This entry was posted in Uncategorized by dhan. Bookmark the permalink.