Pindad Diminta Buat 2 Juta Tabung Elpiji Melon dan 50.000 Converter Kit

Pemerintah meminta PT Pindad (Persero) untuk membantu mempercepat konversi dari BBM ke gas. Caranya adalah dengan membuat 2 juta tabung gas 3 kg dan 50.000 converter kit untuk nelayan.

“Hari ini saya kedatangan tamu Direktur Utama Pindad. Tujuan pertemuan ini untuk menjajaki kemungkinan meminta dukungan Pindad mempercepat pembangunan infrastruktur migas,” kata Menteri ESDM Sudirman Said di kantornya, Jakarta, Rabu (14/1/2015).

Sudirman mengatakan, pemerintah meminta Pindad untuk memproduksi 2 juta paket tabung elpiji 3 kg. Pindad juga diminta memproduksi converter kit sebanyak 50.000 unit untuk nelayan sebagai pengganti Solar.

“2 juta tabung elpiji tersebut akan dibagikan ke Aceh, Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Sementara untuk converter kit ini akan bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan,” ucap Sudirman.

Sudirman sudah punya hitungan biayanya. Untuk memproduksi gas 3 kg dan converter kit, butuh dana sekitar Rp 1,7 triliun. “Untuk 2 juta tabung elpiji butuh biaya Rp 800 miliar, dan 50.000 converter kit Rp 900 miliar,” ungkapnya.

Sudirman mengakui, penunjukan langsung ini memerlukan revisi Peraturan Presiden No 54/2010 terkait pengadaan barang dan jasa pemerintah.

“Saya sudah konsultasi dengan tim hukum. Kemungkinan penunjukan langsung ini terbuka, tapi harus ada dukungan formalitas. Spirit presiden ingin semuanya lebih mudah dan sinergis, jadi perlu ada revisi Perpres pengadaan. Akan dimungkinkan penunjukan langsung. Sambil cari hukumnya, Pindad siapkan teknisnya,” jelas Sudirman.

Direktur Utama Pindad Silmy Karim mengatakan, pihaknya memiliki kemampuan memproduksi tabung elpiji 3 kg sebanyak 10.000 tabung per hari atau 3 juta per tahun.

“Sedangkan converter kit, kami sudah ada teknologinya dan tinggal mengacu yang dipakai nelayan saat ini. Kita juga telah mendapatkan dukungan dari Krakatau Steel sebagai bahan baku untuk produksi tabung elpiji,” tutur Silmy.(rrd/hds)Alasan BUMN Senjata Ingin Buat Tabung Elpiji 3 Kg Pemerintah meminta PT Pindad (Persero), yang merupakan BUMN produsen persenjataan dan kendaraan tempur, untuk membuat tabung elpiji 3 kg. Apa alasannya?

“Pemerintah meminta Pindad untuk membuat 2 juta paket tabung elpiji 3 kg dan 50.000 converter kit untuk nelayan,” ujar Direktur Utama Pindad Silmy Karim ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (14/1/2015).

Silmy mengatakan, permintaan pembuatan dua produk tersebut bertujuan untuk mendukung program pemerintah yaitu konversi BBM ke gas elpiji. Selain itu, Presiden Joko Widodo juga telah meminta kepada Pindad untuk memproduksi barang non pertahanan dan keamanan.

“Ini juga sebagai tindak lanjut kunjungan Presiden ke Pindad. Presiden meminta perlu ada penyerapan non pertahanan dan keamanan. Saya respons permintaan Presiden dengan menerima tawaran dari Menteri ESDM,” ungkap Silmy.

Sampai saat ini, lanjut Silmy, pendapatan Pindad sebagian besar berasal dari penjualan peralatan pertahanan dan keamanan. “Sekitar 80% pendapatan Pindad dari produksi peralatan pertahanan dan keamanan, sedangnya 20% berasal dari produksi peralatan industri,” sebutnya.

Ditambahkan Menteri ESDM Sudirman Said, penugasan pembuatan tabung elpiji dan converter kit tersebut akan menambah pendapatan Pindad di luar produksi persenjataan.

“Ini tujuannya akan sangat baik. Jadi dapat menjamin pasokan tabung elpiji untuk program konversi dan Pindad punya pendapatan di luar penjualan senjata,” tambahnya.

“Saya tahu Pindad, mereka mampu melakukan ini. Apalagi Pindad juga sudah berpengalaman memproduksi generator listrik pesanan Siemens untuk PLN dan sampai saat ini generatornya masih hidup (beroperasi),” jelas Sudirman, yang merupakan eks Direktur Utama Pindad.(rrd/hds)


  detik