“Setelah kejadian ini ada satu alat yang urgent kita butuhkan. Ya bisa saja tidak banyak tapi saya dengan senang hati menerima. Alatnya seperti yang kemarin sudah saya sampaikan, submersible,” kata Soelistyo di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (6/1/2015).
Submersible adalah kendaraan bawah laut dengan kemampuan menyelam hingga ribuan meter di bawah permukaan laut. Ada 2 jenis alat ini yaitu tanpa awak dan dengan 1 awak atau 2 awak. Kendaraan ini banyak digunakan peneliti oceanologi dan SAR seperti di AS dan Jepang.
Walau sudah menyatakan keinginannya itu, Soelistyo mengerti persoalan yang dihadapi pemerintah dan membutuhkan anggaran cukup banyak tidak hanya Basarnas. Sehingga Soelistyo hanya berharap yang ‘tersisa’ dari anggaran tersebut.
“Jadi sebenarnya pemerintah sudah memberikan anggaran dari tahun ke tahun. Tentu tidak mungkin melengkapi kita yang ideal sekaligus, yang lain juga butuh anggaran,” ujar Soelistyo.
Sebelumnya, Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno menyatakan pemerintah perlu membicarakan peningkatan sarana dan kemampuan Basarnas. “Maka ke depan, kita perlu tingkatkan baik peralatan maupun latihan-latihan kemampuan,” kata Tedjo terpisah.(vid/mpr)