Nepal Tolak Taiwan dan Inggris, Tapi Minta Indonesia Perpanjang Bantuannya

http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com/medias/870677/big/027441200_1430955350-RS-Lapangan-150507A.jpgRS lapangan di Nepal

Pemerintah Nepal meminta Indonesia tetap memberi dukungan bantuan kemanusiaan atas penanganan kondisi pascagempa di negara tersebut. Bahkan Nepal terkesan dengan bantuan tim dari Indonesia. Karenanya, pemerintah “negeri di atas awan” itu juga meminta agar Indonesia memperpanjang bantuannya hingga beberapa bulan ke depan.

“Bahkan ada permintaan agar RS lapangan kita diteruskan sampai tiga bulan,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri, A.M. Fachir di kantornya, Senin (11/5).

Menurut Fachir, permintaan Nepal ini masih akan dipertimbangkan, mengingat biaya yang akan disiapkan Indonesia pun terus bertambah. Terutama yang berkaitan dengan logistik. Meski demikian, kata dia, Indonesia menanggapi positif permintaan Nepal itu.

“Saya pikir kerja sama kita dengan pemerintah Nepal, terutama keahlian yang mereka miliki perlu untuk bekerja bersama-sama kita,” kata Fachir.

Sekedar informasi soal bantuan, pemerintah Nepal memiliki sikap berbeda terhadap negara lain seperti Inggris dan Taiwan. Nepal menolak bantuan dua negara itu.

Awal Mei lalu, pemerintah Nepal menolak memberikan izin pada tiga helikopter militer milik Inggris. Moda udara yang dimaksudkan membantu korban gempa di Nepal itu ditolak lantaran dikhawatirkan malah merusak bangunan saat mendarat.

Sementara pada Taiwan, Nepal menolak bantuan 20 orang anggota tim penolong dari Taiwan. Namun, dari pengakuan otoritas Taiwan, penolakan tak berhubungan dengan tekanan diplomatik.

Tim SAR Taiwan sebenarnya sudah siap sejak 26 April, saat jumlah korban di Nepal berjumlah lebih dari 3000 orang. Namun, menurut penjelasan yang diberikan otoritas Nepal, pemberian bantuan lebih diprioritaskan dari negara-negara tetangga. (flo/jpnn)

  JPNN