Digagas sejak lima tahun silam, pembangunan pabrik bahan bakar pendorong roket (propelan) pertama di Indonesia akhirnya terwujud pada tahun ini. Tak mudah bagi PT DAHANA (Persero) merealisasikan industri yang sarat dengan teknologi tinggi ini. Masih dianggap sebagai produk yang belum banyak diminati pasar dan nilai investasi tinggi, membuat industri propelan hanya dimiliki segelintir pemain di dunia.
Kendati demikian, hal tersebut tak lantas menyurutkan langkah DAHANA merealisasikan industri propelan di dalam negeri. Tanpa mengesamping aspek bisnis, pembangunan pabrik propelan ditujukan sebagai sabagai salah satu lokomotif utama kemandirian industri pertahanan dalam negeri. Sesuai dengan transformasi perusahaan menjadi serving the nation better, dari sebelumnya serving your company better, pembangunan industri propelan akan mendorong industri alutsista terkait lainnya dan tidak lagi bergantung pada propelan impor.
Berbagai langkah strategis pun telah disusun untuk memuluskan proyek senilai lebih dari US$ 300 ini. Pengembangan pasar, inovasi teknologi, hingga penyiapan SDM terus dikebut BUMN bahan peledak ini sejak tahun lalu. Berikut petikan wawancara DFile DAHANA dengan Anggaria Maharani dari Bagian Pengembangan Produk yang sekaligus menangani propelan.
Apa rencana strategis jangka panjang pengembangan propelan?
Pengembangan propelan di DAHANA jangka pendek (1 s.d 2 tahun) adalah penelitian dan pengembangan prototipe Nitrogliserin (NG) yang digunakan sebagai bahan baku propelan double/triple base. Rencana pengembangan NG diharapkan pada tahun 2015 ini dapat terealisasi. Sedangkan jangka menengah (2 s.d 5 tahun), rencana pembangunan dilakukan untuk double base propellant untuk munisi kaliber kecil (spherical powder) dan double base propellant untuk roket menggunakan metode extruded double base (EDB). Sementara, rencana pengembangan jangka panjang atau lima tahun ke depan di antaranya pengembangan Composite propellan, Rocket motor, Single base dan multibase propellant untuk munisi kaliber besar, dan high explosives, energetic nitrocellulose untuk military purposes.
Bagaimana langkah penyediaan SDM untuk indutri propelan Dahana?
Sumber daya manusia (SDM) disipakan melalui pelatihan (training) dan OJT pada saat proyek berlangsung. Teoritical dan practical training dapat dilaksanakan didalam maupun luar Indonesia untuk membangun kompetensi yang handal dalam bahan peledak khususnya propelan. Salah satu training yang telah dijalankan terkait Industri propelan, DAHANA bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi mengadakan lokakarya teknologi propelan yang mengusung tema menuju Indonesia mandiri. Diharapkan Industri propelan dapat terwujud di Indonesia dengan peran sinergi akademisi, pemerintah dan industri.
Pasar yang sudah ada saat ini, dan target pasar yang disasar ke depan?
Pasar propelan dalam negeri yang sudah ada saat ini digunakan oleh kementerian pertahanan seperti marinir untuk pengembangan roket pertahanan (Rhan 122), spherical powder untuk munisi kaliber kecil yang merupakan kebutuhan PT Pindad dalam mendukung kebutuhan operasi TNI & POLRI. Selain untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri, ASEAN sebagai pasar propelan akan dijajaki sebagai target pengembangan ke depan.
Kendala dalam pembangunan pabrik propelan?
Kendala utama dalam pembangunan pabrik propelan adalah mengenai dana. Kebutuhan investasi dalam pembangunan pabrik propelan yang tinggi perlu mendapatkan bantuan dana atau modal kerja awal dari pemerintah. Diperlukan juga fasilitas-fasilitas dari pemerintah yang mendukung investasi yang nilainya besar seperti: tax holiday, pembebasan bea masuk, dan sebagainya. Selain dana, penyiapan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting sehingga diperlukan adanya road map dalam penyiapan SDM yang handal dalam segala lini.
Nilai tambah propelan Dahana dibanding produsen propelan lain di dunia?
Pertimbangan utama dalam pembangunan pabrik propelan ini adalah kemandirian pasokan propelan. Kemandirian pasokan propelan ini dapat meningkatkan kecepatan dan fleksibiltas produksi dalam negeri, tidak bergantung pada impor dan mengurangi potensi adanya embargo. Sedangkan dilihat dari sisi harga ini bergantung pada investasi dan serapan pasar.
Bagaimana aspek safety pabrik dan penyimpanan?
Meskipun propelan termasuk dalam low explosives, potensial ledakan dalam site seperti bangunan proses dan penyimpanan bahan peledak dapat terjadi. Aspek keselamatan bangunan proses dan penyimpanan harus diatur dan dipastikan jumlah bahan peledak yang diijinkan serta dihitung jarak aman antar bangunan. Evaluasi estimasi jumlah bahan peledak dalam masing-masing bagian atau bangunan dihitung berdasarkan standar internasional jarak aman.
Ketersediaan bahan mentah?
Bahan baku propelan dapat dipenuhi dalam negeri seperti gliserin, nitroselulosa, asam nitrat dan asam sulfat. Khusus untuk nitroselulosa, bahan baku yang tersedia dalam negeri penggunaannya masih untuk komersial grade, diperlukan peningkatan kadar Nitrogen yang lebih tinggi untuk dapat digunakan dalam aplikasi militer. Pada tahap jangka panjang pengembangan teknologi Energetic nitrocellulose untuk military purposes akan dilakukan.
Apa saja bentuk dukungan nyata pemerintah ?
Dukungan nyata yang diharapkan oleh pemerintah adalah subsidi biaya investasi dan modal kerja untuk pembangunan pabrik propelan. Hal lain yang dapat diperoleh berupa dukungan penyediaan fasilitas fiskal dan lainnya sesuai peraturan perundangan yang berlaku seperti bantuan pembebasan pajak bea masuk peralatan pabrik, pembebasan pajak, penyertaan modal pemerintah, subsidi dll.
Produk turunan atau lain apa saja yang dapat dikembangkan dari propelan? Produk lain yang dapat dikembangkan dari propelan antara lain air bag pada mobil (automotive airbag), bahan pendorong ejection seat, gas generator grain, gas gun yang melepaskan gas tekanan tinggi untuk merekahkan (fracturing) batuan atau High Energy Gas Fracturing, nama lain yang sering digunakan dalam industri minyak dan gas aerosol spray cans (Aerosol spray propellant).
Bentuk ToT dari perusahaan Perancis?
DAHANA akan menerima exclusive licence untuk digunakan di Indonesia berupa general know how terkait dengan produk yang akan diproduksi. General know how yang dimaksud berupa design, drwaing, pengoperasian pabrik, speksifikasi teknis, kontrol kualitas sampai dengan bantuan teknis dan pelatihan terkait dengan spherical powder ataupun extruded double base (EDB). Bentuk lain yang diberikan adalah pengembangan kemampuan sumber daya manusia, knowledge, teknologi dan metode dalam manufaktur.
☠ Dahana