Lima tim SAR terbaik di dunia

KN Purworejo Basarnas

Meski sudah mengalami kemajuan teknologi, namun manusia tetap tidak bisa menghindari bencana alam maupun kecelakaan. Keberadaan Search and Rescue (SAR) tak bisa dilepaskan begitu saja, mereka juga menjadi pahlawan dalam penyelamatan baik kecelakaan atau bencana alam yang terjadi.

Bahkan, di saat semua orang menjauh dari sebuah bencana dan kecelakaan, hanya mereka yang berani mendekat demi melakukan penyelamatan. Meski, tak semua korban berhasil diselamatkan dari sebuah peristiwa.

SAR selalu siaga, dan siap menjalani medan tugas paling berat sekalipun. Mereka bekerja dengan motto utama, ‘So Others May Life‘, atau ‘agar yang lain bisa hidup.

Dari berbagai tim SAR yang dibentuk, terdapat sejumlah tim yang bisa dianggap terbaik karena pengalaman dan medan tugasnya yang berat. Terutama dalam melakukan pencarian posisi kecelakaan di darat, maupun lautan.

Merdeka.com pun mengumpulkan lima tim SAR terbaik di dunia, Selasa (6/1), berikut beritanya:1. The United States Coast Guard (AS) The United States Coast Guard.

Pasukan Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS), atau dikenal dengan nama The United States Coast Guard (USCG), adalah salah satu cabang dari angkatan bersenjata AS. Kesatuan ini adalah satu dari tujuh pasukan tak berseragam.

USCG memiliki tugas yang multifungsi, sebagai pasukan maritim, militer, menjalani berbagai misi unik di seluruh AS dalam menegakkan hukum kemaritiman. Selama masa damai, tim ini bekerja di bawah naungan Departemen Pertahanan AS, dan bisa dipindahkan di bawah Departemen Kelautan oleh presiden AS setiap saat.

Hingga sekarang, tim ini telah menjalani medan tugas hingga ke berbagai negara, mulai dari Perang Dunia I, Perang Dunia II hingga Operasi Pembebasan Irak pada 2007 lalu. Meski banyak terlibat di medan perang, satuan ini membawahi SAR yang diberi nama US Coast Guard Search and Rescue.

Tim ini merupakan salah satu yang terbaik di dunia, dan bertanggung jawab penuh terhadap tugas SAR laut, bersamaan dengan Angkatan Udara AS yang bertanggung jawab pada penyelamatan bencana di darat. Keduanya sama-sama ditugaskan melakukan penyelamatan dalam SAR militer dan sipil.

Bukan AS namanya jika bekerja tanpa diikuti peralatan canggih. Terdapat 1.400 kapal yang dapat digerakkan dan memiliki berbagai fungsi selama penyelamatan, mulai dari kapal respon cepat, kapal medis, hingga kapal patroli.

Sedangkan, tim ini memiliki 204 pesawat yang bisa segera berdinas jika dibutuhkan, antara lain Lockheed HC-130H Hercules, Lockheed HC-130J Super Hercules dan CASA HC-144A Ocean Sentry. Itu belum termasuk jumlah helikopter yang masih beroperasi, ada dua jenis yang dioperasikan, yakni Sikorsky HH/MH-60 Jayhawk dan Aerospatiale MH-65 Dolphin.

Terakhir, pasukan ini juga mengoperasikan ribuan peralatan canggih yang bisa digunakan selama berlangsungnya penyelamatan. Termasuk senjata modern yang dipakai untuk mempertahankan diri dari serangan tak terduga.2. RAF Search and Rescue Force (Inggris) RAF Search and Rescue Force.

Bicara soal tim penyelamat, Inggris mungkin agak terlambat dibandingkan AS. Tim penyelamat yang berada di bawah garis koordinasi Angkatan Udara Inggirs, atau Royal Air Force ini baru dibentuk pada 1941.

Pembentukan tim ini tak lepas saat berlangsungnya Perang Dunia II, ketika itu, Inggris tengah menghadapi gencarnya serangan udara Nazi Jerman, yang dikenal Battle of Britain. Ide pembentukannya diusulkan Marsekal Udara Sir Artgur Harris, yang kemudian membentuk Direktorat Penyelamatan Udara dan Air pada 6 Februari 1941.

Tugas pertamanya adalah menyelamatkan pasukan militer maupun warga sipil dari serangan yang dilakukan Nazi Jerman. Hingga perang berakhir, tim ini berhasil menyelamatkan lebih dari 8.000 kru pesawat tempur dan 5.000 warga sipil.

Sama halnya dengan USGC, RAF Search and Rescue Force bertanggung jawab terhadap seluruh operasi SAR di seluruh Britania Raya. Keberadaan militer sangat dilibatkan dalam menyelamatkan kru mereka dari kecelakaan pesawat di darat maupun laut, bersama-sama dengan Royal Navy Search and Rescue Force.

Tugas penyelamatan sipil juga dikerjakan tim ini, di antaranya menangani kecelakaan di laut maupun pegunungan, dari lokasi banjir hingga bencana lainnya di seluruh daratan Inggris.

Dalam menjalankan tugasnya, militer maupun sipil sama-sama diberikan kebebasan untuk mengeporasikan helikopter Sea King dari Angkatan Laut Inggris, termasuk penggunaan heli milik HM Coastguard.3. Tokushu Kyuunan Tai (Jepang) Tokushu Kyuunan Tai.

Tak ketinggalan, Jepang juga memiliki tim SAR terbaik dunia. Tim ini diberi nama Tokushu Kyuunan Tai atau Tim Penyelamat Spesial yang berdinas di bawah bendera pasukan Penjaga Pantai Jepang.

Tim terbentuk usai tragedi kecelakaan kapal yang menimpa kapal tangker LPG Jepang Yuyo Maru No. 10 dan kapal Pasific Alice asal Liberia. Ledakan hingga kobaran api pasca kecelakaan telah menewaskan 33 orang dan melukai 8 orang lainnya.

Agar kejadian serupa tidak terulang, maka dibentuklah Tokushu Kyuunan Tai pada bulan Oktober 1975. Hanya lima orang yang bergabung dan mereka dilatih secara khusus oleh Dinas Pemadam Kebakaran Tokyo.

Cukup sulit untuk menjadi anggota tim, di mana setiap calon anggota adalah penyelam terbaik yang diambil dari markas komando regional penjaga pantai. Tokushu Kyuunan Tai dimpimpin seorang Komandan, Deputi Komando, 3 staf dan 36 anggota yang terbagi dalam enam tim.

Selain kemampuannya, tim ini dilengkapi peralatan canggih, di antaranya dua helikopter AS332L1 Super Puma dan dua pesawat Gulfstream V yang setiap saat bisa menerbangkan seluruh tim menuju lokasi kecelakaan di seluruh Jepang.

Kemampuan tim elite ini sabngat teruji ketika melakukan penyelamatan usai bencana tsunami yang menimpa Jepang pada 2011 lalu. Seluruh tim diterjunkan dalam situasi kebocoran radiasi nuklir saat akibat ledakan di salah satu pembangkit listrik di Fukushima.4. Tim SAR Denmark Joint Rescue Coordination Centre

Secara administrasi, tim SAR Denmark tergabung dalam Joint Rescue Coordination Centre yang berisi personel dari AL, AU, dan Pengamanan Maritim Denmark. Mereka bergerak sesuai perintah dari AL maupun AL dan bermarkas di Aarhus.

Medan operasi tak hanya berada di negerinya saja, tapi juga mencapai Jerman, Norwegia dan Swedia. SAR Denmark pertama kali melaksakan dinasnya pada 1957 yang dilengkapi Sikorsky S-55, peralatan yang cukup modern namun kapasitas bahan bakarnya sangat terbatas.

Menyadari kekurangan itu, pemerintah Denmark memberikan kekuatan baru, yakni membeli pesawat bermesin dua untuk mencari posisi korban kecelakaan, dan S-55 diterjunkan untuk melakukan penyelamatan.

Tugas pertamanya adalah menangani 79 kecelakaan pesawat yang telah menewaskan 62 orang selama 1950 hingga 1955. Tim ini juga terlibat dalam berbagai penyelamatan sipil.

Bicara soal medan tugas, tim SAR Denmark memiliki tugas berat, mengingat wilayah negaranya yang berdekatan ke kutub utara dan sering diwarnai salju. Tak hanya itu, negara ini juga terdiri dari beberapa pulau, sehingga kerap terlibat dalam penugasan SAR di lautan.

Berbekal pengalaman tersebut, tidak salah jika SAR Denmark menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Kini, mereka telah dilengkapi berbagai peralatan canggih, mulai dari kapal SAE, helikopter AgustaWestland EH101 Merlin hingga mampu melakukan penyelamatan di medan paling berat sekalipun.5. Basarnas Proses evakuasi jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 serta beberapa benda temuan, Minggu (4/1/2015) di Lanud Iskandar yang di bawa oleh Helikopter Super Puma 79 Singapura yang ditemukan RSAF s RSS Persistence. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI

Badan SAR Nasional, atau disingkat Basarnas, merupakan lembaga non pemerintah yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden No 11 Tahun 1972 tanggal 28 Februari 1972 tentang Badan SAR Indonesia (BASARI). Tugas utamanya adalah musibah kecelakaan dan pelayaran.

Saat pertama kali dibentuk, Basari berkantor di Pusat SAR Nasional (Pusarnas) dan diketuai oleh seorang pejabat dari Departemen Perhubungan. Namun, untuk meningkatkan kualitas dan kinerjanya, namanya pun berganti menjadi basarnas pada 1980.

Demi meningkatkan kemampuan penyelamatan dan pendarian, Basarnas diperkuat berbagai pesawat baru, mulai dari helikopter Bell hingga pengerahan heli Puma dan Superpuma milik TNI AD dan AU. Meski memiliki kapal penyelamat sendiri, lembaga ini juga memiliki kewenangan untuk menggerakkan berbagai kapal perang.

Bicara soal pengalaman, Basarnas telah terlibat dalam upaya pencarian dan penyelamatan Adam Air penerbangan 574 (2007), kecelakaan Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak (2012), dan Indonesia AirAsia penerbangan QZ8501 (2014).

Di laut, Basarnas sempat terlibat dalam penanganan musibah kecelakaan KM Levina pada 2007. Peristiwa pencarian pesawat AirAsia yang hilang menjadi salah satu yang dianggap terbaik di dunia, sejak itu pula Basarnas disebut-sebut menjadi tim SAR terbaik untuk kawasan Asia Tenggara.
  ⚓️ Merdeka