Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hari ini menggelar acara konsolidasi dengan beberapa cluster BUMN strategis di Kantor Pusat, PT Dahana (Persero), Subang, Jawa Barat. Dalam konsolidasi ini, Kementerian BUMN melakukan pencanangan komite konsolidasi BUMN pertahanan strategis serta komite konsolidasi BUMN Industri Berat dan Perkapalan.
Langkah ini dilakukan agar BUMN bisa memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista), Tentara Nasional Indonesia (TNI).
“Jadi ini kita lakukan juga karena kita mendapat proyek dari Kementerian Pertahanan. Sebagian itu untuk proyek komersial dan sebagian untuk militer,” ujar Direktur Utama PT Dahana, Budi Antono, di Subang, Kamis (28/1/2016).
Kerja sama dalam bentuk konsolidasi BUMN ini ditandatangani oleh BUMN sektor pertahanan seperti PT Dirgantara Indonesia, PT Dahana, PT Pindad, PT Len Industri, PT Inti, dan PT Industri Nuklir Indonesia.
Sedangkan pada bidang industri berat dan perkapalan, disepakati kerjasama antara PT PAL, PT Barata Indonesia, PT Boma Bisma Indra, PT Industri Kapal Indonesia, PT Dok Perkapalan Surabaya, dan Dok Perkapalan Kodja Bahari.
Awalnya, penandatanganan nota kesepahaman ini akan dihadiri oleh Menteri ESDM, Sudirman Said dan Menteri BUMN, Rini Soemarno, namun Sudirman mendadak membatalkan kunjungan karena harus menghadap Presiden Joko Widodo ke Istana, sedangkan Rini sedang berada di luar negeri. (feb/feb)