Penggunaan kecerdasan buatan ( AI) dalam kehidupan sehari-hari menjadi semakin umum di China. Terbaru, Universitas Hangzhou Dianzi di China menggunakan aplikasi absensi yang dilengkapi dengan AI untuk mendeteksi mahasiswa yang tidak hadir dan mendorong mereka untuk masuk kelas.
AI merekam dan mengenali wajah para pengunjung 14th China International Exhibition on Public Safety and Security
Sistem ini mengharuskan mahasiswa untuk mengisi absensi di aplikasi menggunakan kode verifikasi yang dikirimkan ke ponsel mereka ketika berada di dalam ruang kelas.
Jika mereka tidak hadir atau terlambat hadir, AI akan secara otomatis menelepon dan memberi peringatan yang berbunyi: “Halo, ini AI, asisten suara pintar dari konselor Hangzhou Dianzi University. Saya mendapati Anda tidak hadir di kelas hari ini”.
Respons mahasiswa kemudian akan direkam dan ditranskrip untuk diteruskan ke staf universitas.
Dilansir dari South China Morning Post, sistem baru ini terbukti efektif dalam membuat mahasiswa lebih rajin masuk kelas. Selama dua minggu sistem ini bekerja, tingkat kehadiran mahasiswa di Universitas Hangzhou Dianzi naik tujuh persen dibanding semester sebelumnya. Selain itu, para dosen juga tidak membuang-buang waktu untuk memeriksa absensi.
Hu Haibin, wakil direktur kantor kemahasiswaan di universitas tersebut, berkata bahwa sistem ini mampu memangkas waktu absensi dari delapan menit menjadi 15 detik saja. Pasalnya, batas waktu absensi menggunakan aplikasi bisa diatur oleh dosen hingga maksimal 36 detik.
Meski demikian, Hu menegaskan bahwa tujuan utama dari pengadaan aplikasi ini bukanlah menangkap mahasiswa yang tidak masuk kelas, tetapi untuk mencari alasan mengapa mereka tidak masuk kelas.
Hasil rekaman dan transkripsi yang diambil oleh AI akan dikategorikan untuk membangun database. Staf universitas kemudian diharuskan untuk menghubungi mahasiswa yang tidak hadir untuk menggali alasan lebih dalam dan memotivasi mereka agar masuk kelas.
Sumber:
kompas