Dua bus listrik dan satu mobil minibus listrik terparkir di halaman Balaikota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (15/1/2015) pagi.
Ketiga bus listrik ini buatan dalam negeri bernama Ahmadi. Adalah PT Sarimas Ahmadi Pratama, produsen bus listrik Indonesia yang tengah menjajakan teknologi baru untuk transportasi umum Jakarta.
Direktur Utama PT Sarimas Ahmadi Pratama, Dasep Ahmadi mengatakan, pihaknya memperkenalkan produk bus bertenaga listrik kepada Pemprov DKI Jakarta.
Ia mengungkapkan, banyak keuntungan yang diperoleh dengan penggunaan bus listrik ini. Terlebih, jika Pemprov DKI menjadikan bus listrik ini sebagai sarana transportasi massal di Jakarta.
“Saya yakin bus listrik ini akan banyak manfaatnya untuk transportasi di ibu kota. Sangat hemat energi, tidak mengeluarkan emisi dan daya tahan engine garansi lebih dari 15 tahun,” kata Dasep.
Ia menjelaskan, pihaknya memproduksi dua jenis bus yakni berukuran besar dengan kapasitas 60 penumpang dan ukuran sedang dengan kapasitas 20 penumpang.
“Bus ini menggunakan baterai yang dicas selama 2 jam dan bisa dipakai untuk menempuh perjalanan sepanjang 250 kilometer,” jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, manajemen PT Sarimas Ahmadi Pratama tengah menggelar pertemuan bersama Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.(Berita Jakarta).
Eks Produsen Mesin Perkakas Tawarkan Bus Listrik ke Ahok Ketua Kadin DKI dan Asisten Deputi Gubernur DKI bidang transportasi coba bus listrik, Rabu (7/5/2014)Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, pada pagi ini, menerima kedatangan PT Sarimas Ahmadi Pratama, di Balai Kota DKI Jakarta. Kedatangan perusahaan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan bus listrik yang mereka produksi.
Direktur Utama PT Sarimas Ahmadi Pratama, Dasep Ahmadi, menjelaskan, bus listrik yang mereka produksi memiliki kemampuan jelajah 120 kilometer untuk satu jam pengisian. Saat ini, jumlah bus yang sudah diproduksi sebanyak 18 unit, seluruhnya jenis bus sedang.
“Nanti yang terbaru rencananya saya akan bikin yang 250 kilometer (untuk satu jam pengisian). Kita akan mengembangkan terus. Harapannya semoga ada yang memakai. Kita kan tidak bisa riset kalau tidak jualan,” kata dia kepada Kompas.com, Kamis (15/1/2015).
Ahmadi menjelaskan, pusat produksi bus-bus listrik milik mereka berlokasi di kawasan Depok dan Bogor, Jawa Barat. Tempat produksinya terletak di lokasi yang sama dengan tempat produksi mesin perkakas.
“Awalnya kita bergerak di bidang produks mesin perkakas. Tapi pembeli kita juga berasal dari para pelaku industri mobil. Jadi kita juga ada pengalaman di bidang industri mobil. Jadi dari produksi mesin perkakas ditingkatkan jadi mesin mobil,” ucap dia.
Pada pekan lalu, Ahok juga menerima kedatangan produsen kendaran listrik, yakni PT Arrtu Mega Energie yang memperkenalkan bajaj listrik. Ketika itu, Ahok memang sempat berujar bahwa ia akan lebih senang kalau ada perusahaan yang menawarkan bus listrik.
Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memang tengah berupaya memperbanyak jumlah bus dalam upaya menyukseskan program pengalihan penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi umum.(Alsadad Rudi)