Membalas jasa pemerintah Indonesia tersebut, Pemerintah RDTL memberikan penghargaan berupa tanda jasa kepada seluruh personel yang terlibat dalam misi pelayanan kesehatan tersebut dan menyerahkan secara resmi kepada Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Sebanyak 441 orang yang terdiri 150 awak KRI Soeharso dan 291 tim kesehatan Kemhan RI diterjunkan untuk memberikan bantuan kesehatan kepada RDTL. Tim kesehatan Kemhan RI itu menjadikan KRI Soeharso sebagai rumah sakit terapung.
Selain itu satu unit Hercules dan Hellybell juga diterjunkan untuk mengangkut para personel. Sebanyak 3.692 orang terdiri dari rakyat dan militer RDTL tercatat mendapat perawatan langsung dari tim kesehatan Kemhan RI berupa pengobatan umum, gigi dan pemeriksaan dini stroke serta pelayanan operasi katarak, pterygium, bibir sumbing, hernia, struma, hemorrhoid, lipoma, tonsilektomi, dan khitan.
Menhan Ryamizard Ryacudu dalam sambutannya mengaku bersyukur lantaran misi pelayanan kesehatan tersebut berhasil dan sukses terlaksana.
“Kita bersyukur karena misi pelayanan kesehatan berjalan baik dan sukses. Kita berharap dampaknya baik khususnya dampak di wilayah perbatasan,” kata Ryamizard di kantornya, Senin (23/5/2016).
Ia berharap, kegiatan ini merupakan momentum bagi kedua negara untuk menjalin kerjasama di masa yang akan datang. Menurutnya, kerjasama ini nantinya akan menambah keharmonisan bagi dua negara.
“Marilah kita terus bekerja sama dan terus menciptakan rasa keharmonisan kepada negara-negara tetangga,” tukasnya. (fmi)