Jokowi Presiden Pertama Indonesia Kunjungi Belanda

Setelah 16 Tahun Presiden Joko Widodo (kiri) bertemu dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutter, 22 April 2016. (Investor Daily/Novy Lumanauw)

Presiden Joko Widodo adalah presiden pertama yang mengunjungi Belanda setelah kunjungan Presiden Abdurrahman Wahid tahun 2000 atau 16 tahun lalu. Kunjungan resmi presiden ini fokus kepada kerja sama government to government (G to G).

Presiden Jokowi melakukan pembicaraan empat mata dengan Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte hari Jumat (22/4), kemudian dilanjutkan pertemuan bilateral antara delegasi Republik Indonesia dan delegasi Kerajaan Belanda. Pertemuan digelar di Catshuis sebagai kediaman resmi PM Belanda di Den Haag.

Saya sangat bahagia karena dapat membalas kunjungan PM Rutte pada tahun 2013, saat saya masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Ini adalah kunjungan Seorang Presiden Indonesia dalam 16 tahun terakhir,” kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari siaran pers oleh tim komunikasi presiden, Ari Dwipayana.

Jokowi berharap kunjungan ini dapat meningkatkan hubungan bilateral RI dan Belanda. Menurut presiden, sulit memilih prioritas kerja sama antara Indonesia dan Belanda. Alasannya, hubungan kedua negara sangat intensif hampir di semua sektor.

Namun pada kesempatan ini, saya ingin memfokuskan pada tiga prioritas yaitu pengelolaan air, maritim, serta perdagangan dan investasi,” kata Jokowi.

Rangkaian kegiatan kenegaraan Presiden Jokowi dimulai sejak Jumat pagi dengan mengunjungi kediaman resmi PM Kerajaan Belanda (Catshuis). Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pertemuan dengan delegasi Kerajaan Belanda menghasilkan dua nota kesepahaman yaitu bidang riset dan pendidikan tinggi, serta bidang kemaritiman.

Keunggulan Belanda adalah di dua bidang itu,” kata Retno.

Setelah pertemuan dengan PM Rutte, Presiden akan berkunjung ke Port of Rotterdam. Sebagaimana diketahui, Port Of Rotterdam merupakan salah satu pelabuhan tertua dan tersibuk di dunia. Di pelabuhan itu, Presiden Jokowi juga akan berbicang dengan 20 CEO dari perusahaan Belanda yang terkait dengan kemaritiman dan manajemen pengelolaan air.

Pada Jumat siang, Jokowi menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Belanda di Grand Hotel Amrath Kurhaus. Dalam forum bisnis tersebut, diperkirakan akan hadir 15 CEO perusahaan terkemuka Belanda.

Forum bisnis Belanda-Indonesia akan menghasilkan sejumlah komitmen kurang lebih senilai 601,2 juta dollar Amerika Serikat,” tambah Retno.

Presiden Jokowi akan mengunjungi Universitas Leiden dan akan beramah tamah dengan para mahasiswa PhD asal Indonesia. Sore harinya, Presiden Jokowi akan melakukan kunjungan ke Istana Noordeinde untuk bertemu dengan Raja Belanda Willem-Alexander dan juga Ratu Maxima sebelum kembali bertolak ke Tanah Air menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.

 Jokowi Imbau Belanda Tingkatkan Investasi di Indonesia 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau kalangan dunia usaha Kerajaan Belanda meningkatkan investasinya di Indonesia.

Saat berdialog dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte di Catshuis, Den Haag, Jumat (22/4), Presiden Jokowi mengungkapkan, pada tahun 2015 nilai investasi negeri itu hanya berkisar US$ 1,31 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$ 1,73 miliar.

Saya mengundang Belanda untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek infrastruktur maritim di Indonesia, yaitu deep sea port Sorong dan deep sea port Makassar,” kata Presiden Jokowi melalui keterangan tertulis yang diterima Investor Daily, Jumat (22/4).

Dia mengatakan, Indonesia sebagai ekonomi terkuat di Asia Tenggara menempatkan Belanda sebagai salah satu mitra utama Indonesia di bidang perdagangan dan investasi.

Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia sangat memerlukan arus masuk investasi untuk mendukung perekonomian nasional.

Disebutkan, sejak September 2015 pemerintah telah meluncurkan 11 paket deregulasi dan reformasi ekonomi, layanan cepat pemberian izin investasi di kawasan industri dalam waktu 3 jam, layanan cepat One Stop Service di BKPM dan pembaruan Daftar Negatif Investasi (DNI).

Partisipasi perusahaan-perusahaan Belanda dalam proyek-proyek infrastruktur maritim di Indonesia seperti pembangunan deep sea port Kuala Tanjung dan Pelabuhan Tanjung Priok, sangat dihargai Indonesia,” kata Presiden Jokowi.

Pada kesempatan itu, kedua pemimpin juga menyaksikan penandatangan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara pemerintah Republik Indonesia dan Kerajaan Belanda di bidang pendidikan tinggi, ilmu pengetahuan, dan kerja sama maritim.

Mendampingi Presiden Jokowi pada pertemuan itu, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Kepala BKPM Franky Sibarani, dan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja.

  Berita Satu