Perseroan Terbatas PAL Indonesia segera meluncurkan infrasrtuktur kapal selam pertama di wilayah Asia Tenggara, tepatnya pada September 2016 sebagai sarana pembuatan kapal selam secara mandiri bangsa Indonesia.
Direktur Desain dan Teknologi PT PAL Indonesia Saiful Anwar, Kamis, mengatakan keberadaan infrastruktur kapal selam bertujuan untuk memenuhi target pembuatan sebanyak 12 kapal selam yang dipesan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
“Saat ini kami masih melakukan kerja sama dengan Korea Selatan untuk membuat tiga kapal selam terlebih dahulu dengan cara mendidik SDM Indonesia untuk belajar ke sana membuat kapal selam,” ucap Saiful di Surabaya.
Dari tiga kapal selam yang dibuat di Korea Selatan, kata Saiful, satu kapal rencananya dirakit secara mandiri oleh anak bangsa, kemudian untuk kapal keempat dan seterusnya akan sepenuhnya dibuat secara mandiri.
“September 2016 gedung pembuatan kapal selam di PT PAL Indonesia akan jadi, kemudian disusul Desember 2016 sejumlah peralatan pembuatan kapal selam juga akan datang, bersamaan dengan komponen kapal selam yang dipesan dari Korea Selatan untuk dirakit di sini,” ucapnya.
Terkait sumber daya manusia (SDM), Saiful menjelaskan untuk total yang akan menjalani pendidikan pembuatan kapal selam di Korea Selatan sebanyak 206 orang, dan saat ini yang sudah menjalani sebanyak 130 orang.
“Sekitar 130 orang sudah selesai, dan 30 orang saat ini kembali ke sana disusul beberapa orang lagi. Nantinya orang-orang tersebut akan membangun kapal selam secara mandiri di sini, karena telah memiliki infrastruktur,” katanya.
Saiful berharap dengan adanya infrastruktur kapal selam dalam negeri, bangsa Indonesia bisa mengembangkan potensinya khususnya di bidang kemaritiman, sehingga ke depan bisa secara mandiri membuat kapal selam.
“Ilmu pembuatan kapal selam adalah tataran keilmuan tertinggi dalam bidang perkapalan, karena di sana ada cara mengatur keseimbangan bagaimana saat kapal tenggelam dan naik kembali,” ucap Saiful.