Indonesia dan Belgia menjalin kerja sama di bidang teknologi ramah lingkungan. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar dalam acara Belgium-Indonesia Cleantech Summit menyampaikan tentang teknologi energi terbarukan.
“Teknologi untuk sanitasi untuk penanganan sampah jadi energi apakah thermal base atau gas methan dan lain-lain ini nanti dibahas detil. Kita mulai dengan renewable energy yang biodiesel dan juga nanti biofuel,” tutur Siti di Hotel Pullman, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2016).
Siti kemudian menyebutkan bagaimana pemanfaatan tanaman jenis nyamplung dan kemiri sunan dimanfaatkan jadi bahan bakar di Kalimantan. Siti juga menjabarkan tentang pentingnya bank sampah untuk mengendalikan pencemaran lingkungan.
Sebelum memberikan sambutan, rupanya Siti juga sudah bertemu dengan Putri Astrid dari Belgia. Di pertemuan itu juga ada Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok).
“Kita tadi bertemu Princess Astrid dari Belgia kita membahas secara khusus hal-hal berkaitan dengan lingkungan dan khususnya teknologi. Mulai dari teknologi pengendalian lingkungan misal polusi udara, polusi air, termasuk polusi di tanah juga soal reklamasi kemudian teknologi untuk konstruksi yang berdimensi lingkungan,” tutur Siti saat diwawancara setelah memberi sambutan.
Dia menyebut sudah ada 300-an perusahaan asal Belgia yang siap mengembangkan teknologi yang bersih dan siap bekerja sama. Kemudian, RI juga akan tawarkan kerja sama untuk mengembangkan penerapan tanaman bambu.
“Kemudian dibahas kemungkinan pengembangan bambu yang bisa dikembangkan di Eropa dan ini sejalan dengan agendanya Bapak Wapres. Kita di Indonesia memang kembangkan program ‘kakisu’ atau kanan kiri sungai dan sedapat mungkin kita bangun bambu di kanan kiri sungai,” ungkap Siti. (bpn/rvk)
✈️ detik