Lembaga Angkasa dan Penerbangan Nasional akan membahas kemampuan pengawasan maritim satelit Inggris dengan Badan Antariksa Inggris (United Kingdom Space Agency).
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat LAPAN Jasyanto di Jakarta, Senin, mengatakan pembahasan dilakukan dalam lokakarya UK Satellite and Surveillance Capabilities in Broader Maritime Applications in Indonesia yang bertujuan menggali potensi kerja sama LAPAN, UKSA, maupun pihak swasta di Jakarta.
Ia mengatakan sekitar 80 perwakilan instansi pemerintah dan swasta Indonesia dan Inggris akan ikut membahas kemampuan pengawasan satelit Inggris untuk sektor kemaritiman.
Loka karya tersebut, menurut dia, sekaligus merupakan tindak lanjut dari penandatanganan naskah kerja sama LAPAN dan UKSA pada 2015, di mana kedua instansi sepakat untuk berkolaborasi di bidang sipil keantariksaan. Dengan adanya kegiatan ini, maka terlaksana kegiatan kerja sama yang nyata antara Indonesia dengan Inggris di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi antariksa.
Jasyanto mengatakan lokakarya tersebut sekaligus untuk meningkatkan kapasitas LAPAN sekaligus sebagai sarana untuk transfer teknologi. Kerja sama antara LAPAN dan UKSA didasari atas keunggulan Inggris dalam mengembangkan teknologi antariksa.
Dengan saling berbagi pengetahuan, ia mengatakan diharapkan loka karya akan dapat memberikan solusi bagi berbagai masalah teknologi yang dihadapi Indonesia. Selain itu, kolaborasi ini akan mendukung upaya memajukan kemaritiman melalui teknologi antariksa.
Ia mengatakan untuk mewujudkan visi menjadi pusat unggulan ilmu pengetahuan dan teknologi penerbangan dan antariksa LAPAN memang akan bekerja sama dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri.
Rencananya, kegiatan yang dilakukan pada 1 Maret 2016 ini akan dibuka oleh Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik.