Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Frans Henry Bambang Soelistyo memastikan pesawat Aviastar nomor penerbangan MV 7503 yang hilang kontak, Jumat (2/10) lalu jatuh.
“Sudah ditemukan. Ditemukan di Desa Ulusalu, Latimojong, Luwu,” kata Soelistyo, Senin (5/10) seperti diberitakan Detikcom.
Bukan sekadar informasi, setelah diperiksa di lokasi jatuhnya pesawat oleh Tim SAR, dipastikan pesawat tersebut memang jatuh. Bahkan Soelistyo mengaku sudah melihat foto puing pesawat tersebut.
“Sudah dicek, sudah dipastikan,” imbuhnya.
Belum ada informasi mengenai kondisi para penumpang dan kru pesawat dalam penerbangan dari Bandara A Jemma Masamba, Luwu Utara ke Bandara Hasanuddin Makassar. Proses evakuasi akan dilakukan besok.
Pesawat Aviastar yang hilang kontak mengangkut tujuh penumpang dan tiga kru. Pesawat itu lepas landas Jumat pekan lalu dari Bandara Andi Djema, Luwu Utara pukul 12.45 WITA.
Pesawat tersebut dijadwalkan menempuh perjalanan selama 70 menit dan dijadwalkan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin pukul 15.39 WITA. Namun dalam perjalanan pesawat itu hilang kontak dan baru dipastikan ditemukan sekarang.
Hari ini, Tim SAR Gabungan dari Basarnas, TNI, dan Polri sebenarnya kembali melanjutkan pencarian pesawat Aviastar. Tim SAR sempat memperluas sektor pencarian hingga sembilan sektor yang meliputi tiga sektor di wilayah laut.
Pencarian lewat udara juga dimaksimalkan dengan menggunakan dua pesawat jenis fixed wing milik Aviastar untuk menyisir laut. Adapun dua pesawat helikopter lainnya akan digunakan untuk menyisir wilayah daratan. (sur)
Basarnas Siapkan 4 Helikopter untuk Evakuasi Korban AviastarDirektur Operasional dan Latihan Brigadir Jenderal Ivan Ahmad. (Detikcom/Muhammad Nur Abdurahman) ★Tim pencari gabungan telah menemukan tiga jenazah korban jatuhnya pesawat Aviastar di Desa Ulusalu, Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Meski sudah ada jenazah ditemukan, evakuasi baru akan dilakukan besok.
“Sampai saat ini baru tiga (jenazah yang diketemukan),” kata Kapolres Luwu Ajun Komisaris Besar Alex Yudiswan seperti diberitakan Detikcom, Senin (5/10) malam.
Badan SAR Nasional sendiri selaku koordinator tim pencari sudah memastikan bahwa pesawat yang membawa tujuh penumpang dan tiga awak itu jatuh. Kepala Basarnas Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo mengaku sudah melihat foto puing pesawat dengan nomor penerbangan MV 7503 itu.
Setelah dipastikan bahwa objek yang ditemukan adalah pesawat yang hilang kontak sejak Jumat lalu itu, Basarnas segera menyiapkan upaya evakuasi.
Basarnas menurut Direktur Operasional dan Latihan Brigadir Jenderal Ivan Ahmad menyiapkan 4 helikopter untuk evakuasi. Evakuasi akan dimulai besok pagi.
“Besok pagi Kepala Basarnas berangkat dari Sidrap akan memastikan penemuan pesawat secara fisik di lokasi. Setelah itu tim evakuasi akan menggunakan 4 helikopter melakukan evakuasi korban melalui jalur udara,” kata Ivan Ahmad dalam keterangannya di Media Center, Bandara Sultan Hasanuddin.
Setelah proses evakuasi dilaksanakan, Basarnas akan menyerahkan jenazah yang sudah berhasil diidentifikasi ke Polda Sulawesi Selatan dan Barat di Makassar sebelum diserahkan ke keluarga.
Pesawat Aviastar yang hilang kontak mengangkut tujuh penumpang dan tiga kru. Pesawat itu lepas landas Jumat pekan lalu dari Bandara Andi Djema, Luwu Utara pukul 12.45 WITA.
Pesawat tersebut dijadwalkan menempuh perjalanan selama 70 menit dan dijadwalkan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin pukul 15.39 WITA. Namun dalam perjalanan pesawat itu hilang kontak dan baru dipastikan ditemukan sekarang. (sur)
Aviastar Siap Fasilitasi Pemulangan Jenazah Penumpang dan KruKeluarga penumpang dan kru korban jatuhnya pesawat Aviastar MV 7503 dapat memilih menunggu kepulangan jenazah di Ujung Pandang atau di Jakarta. (Dok.Detikcom/Edward Febriyatri Kusuma) ★General Manager Komersial dan Bisnis Development PT Aviastar Mandiri, Petrus Budi Prasetyo memastikan pihaknya akan memfasilitasi pemulangan jenazah penumpang dan kru korban jatuhnya pesawat Aviastar di Luwu, Sulawesi Selatan, akhir pekan lalu.
“Ada keluarga yang domisili di Jakarta dari kapten pilot di Jakarta, mereka menunggu di Jakarta. Kami sudah sampaikan tadi perkembangan terakhir kami menunggu dari keluarga bagaimana kehendak mereka, mau di Ujung Pandang atau tetap di Jakarta. Pada intinya kami siap memfasilitasi dari keluarga dari penumpang maupun kru,” ujar Petrus saat memberikan keterangan di kantornya, di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur, Senin (5/10), seperti dikutip dari detik.com.
Petrus mengatakan, fokus utama saat ini adalah proses evakuasi yang dilakukan dengan berkoordinasi bersama Basarnas.
“Nanti kita komunikasi dulu. Kita kordinasikan dulu semua kegiatan. Dalam proses evakuasi tetap dikoordinasi oleh Basarnas. Kami hanya supporting,” ujarnya.
Melalui informasi yang diterima posko crisis center di Ujung Pandang terkait rencana Basarnas untuk evakuasi besok, Petrus mengatakan, evakuasi akan menggunakan helikopter milik TNI AD.
“Konfirmasinya dari Basarnas Ujung Pandang yang di posko. Menunggu besok. Pagi-pagi rencananya mereka jam 06.00 akan terbang ke sana dengan helikopter, jadi mungkin waktunya enggak lama dengan kita dapat konfirmasi update terbaru nanti,” tuturnya.
Penemuan serpihan pesawat aviastar sebelumnya telah dipastikan oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya Soelistyo di desa Ulusalu, Latimojong Luwu, Sulawesi Barat.
Sementara Kapolres Luwu AKBP Adex Yudiswan memastikan penemuan tiga jenazah yang diduga korban kecelakaan pesawat Aviastar MV 7503. (meg)
Evakuasi Aviastar Terhambat Cuaca BerkabutTim Basarnas melakukan koordinasi pencarian pesawat Aviastar DHC6/PK-BRM di Posko Basarnas, Bandara Andi Djema, Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Minggu (4/10). (ANTARA/Sahrul Manda) ★Badan SAR Nasional belum bisa menuju lokasi jatuhnya pesawat Aviastar di Desa Ulusalu, Gunung Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa pagi (6/10), karena cuaca buruk.
“Cuaca sedang berkabut, jadi kami belum bisa mengecek ke lokasi. Basarnas belum bisa terbang ke sana,” kata Deputi Bidang Operasional Basarnas, Heronimus Guru, kepada CNN Indonesia.
Aviastar yang hilang kontak Jumat pekan lalu, kemarin ditemukan telah jatuh di Gunung Latimojong oleh Tim Pencari Gabungan. Beberapa jenazah pun ditemukan di lokasi puing pesawat.
“Pesawat sudah ketemu. Sampai saat ini ada tiga (jenazah),” kata Kapolres Luwu Ajun Komisaris Besar Adex Yudiswan, semalam.
Foto puing pesawat bernomor penerbangan MV 7503 itu sebelumnya telah dilihat oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo. Basarnas menyiapkan empat helikopter untuk melakukan evakuasi.
Menurut Heronimus, apabila cuaca di Latimojong telah bagus, kabut telah turun, maka Basarnas akan segera mengerahkan seluruh tim dan kekuatan ke sana.
Aviastar MV 7503 lepas landas Jumat pekan lalu dari Bandara Andi Djema, Luwu Utara, pukul 12.45 WITA. Pesawat mestinya menempuh perjalanan selama 70 menit dan dijadwalkan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, pukul 15.39 WITA.
Namun pesawat itu hilang kontak dalam perjalanan. Pesawat membawa tiga kru dan tujuh penumpang. (agk)
Cuaca Berkabut, BMKG Sarankan Evakuasi Aviastar di Atas Jam 9Peta pencarian Aviastar. (Istimewa) ★Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyarankan agar evakuasi pesawat Aviastar dilakukan setelah pukul 9 pagi waktu setempat, Selasa (6/10). Ini karena cuaca di lokasi jatuhnya Aviastar, Gunung Latimojong, Luwu, Sulawesi Selatan, pagi ini masih berkabut.
“Paling baik evakuasi dilakukan di atas jam 9 pagi. Dari pantauan BMKG, sampai saat ini Pegunungan Latimojong berkabut. Itu hal biasa untuk wilayah pegunungan,” kata Kepala Sub-Bidang Informasi BMKG Harry Tirto Djatmiko kepada CNN Indonesia.
Pencarian dalam kondisi berkabut cenderung lebih berisiko karena terbatasnya jarak pandang. Namun BMKG memperkirakan kawasan Latimojong akan cerah menjelang siang dan sepanjang malam ini.
Kabut juga membuat Badan SAR Nasional belum bisa menuju lokasi jatuhnya Aviastar. Deputi Bidang Operasional Basarnas, Heronimus Guru, mengatakan begitu kabut turun, Basarnas akan segera mengerahkan personelnya ke sana.
Aviastar yang hilang kontak Jumat pekan lalu, kemarin ditemukan telah jatuh di Gunung Latimojong oleh Tim Pencari Gabungan. Beberapa jenazah pun ditemukan di lokasi puing pesawat.
Foto puing pesawat bernomor penerbangan MV 7503 itu sebelumnya telah dilihat oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo. Basarnas menyiapkan empat helikopter untuk melakukan evakuasi. (pit)
Lokasi Jatuhnya Aviastar Hutan yang Belum TerjamahSejanta Anti material TNI, SPR2 Pindad, Black Arrow, AW .50 dan Truvello Afrika Selatan [pengamatliar] ★Koordinator Tim Gabungan Posko Induk Kabupaten Luwu, Aminnudin, mengatakan kondisi topografi lokasi jatuhnya pesawat Aviastar MV 7503 bisa memperlambat proses evakuasi Tim Gabungan. Ini karena puing pesawat dan jenazah korban ditemukan pada wilayah yang belum terjamah manusia, persisnya di area pegunungan terjal di Latimojong, Luwu, Sulawesi Selatan.
“Dari segi geografis, kesulitannya banyak. Wilayah pegunungan dan lokasi ditemukannya agak terjal dan sulit, karena itu hutan yang belum pernah terjamah,” kata Aminnudin kepada CNN Indonesia, Selasa (6/10).
Rencananya, ujar Aminnudin, proses evakuasi sepuluh jenazah akan dilakukan hari ini dengan menggunakan empat helikopter. Sepuluh jenazah tersebut akan langsung dibawa ke Makassar, Sulawesi Selatan.
“Kondisi pesawat sudah terbakar, pun jenazah. Jadi akan langsung dibawa ke Makassar. Keluarga korban semua menunggu di Makassar,” kata Aminnudin.
Sejumlah personel diterjunkan untuk membantu proses evakuasi, termasuk di antaranya 10 orang dari Polres Luwu, 100 orang warga bersama Bupati Luwu, dan 15 orang dari Badan SAR Nasional.
Proses evakuasi dipimpin langsung oleh Kepala Basarnas FHB Soelistyo yang saat ini sudah tiba di Luwu dan tengah menuju lokasi penemuan.
Sementara itu, Aviastar siap memfasilitasi pemulangan jenazah penumpang dan kru pesawat Aviastar MV 7503.
General Manager Komersial dan Bisnis Development PT Aviastar Mandiri, Petrus Budi Prasetyo, mengatakan selalu memberikan informasi kepada keluarga korban mengenai keseluruhan proses evakuasi.
Manajemen Aviastar juga telah mempersiapkan seluruh akomodasi keluarga berupa transportasi, penginapan, termasuk kompensasi yang harus diberikan sesuai aturan yang berlaku.
Aviastar MV 7503 lepas landas Jumat pekan lalu dari Bandara Andi Djema, Luwu Utara, pukul 12.45 WITA. Pesawat mestinya menempuh perjalanan selama 70 menit dan dijadwalkan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, pukul 15.39 WITA.
Namun pesawat itu hilang kontak dalam perjalanan. Pesawat membawa tiga kru dan tujuh penumpang. (utd)
♞ CNN